irwantoshut.com
 
 


 
 
 



MENGENAL TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA
PROVINSI MALUKU UTARA


Secara administratif Taman Nasional Aketajawe Lolobata masuk dalam 3 kabupaten/ kota, yaitu Kab. Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan. Sebelum menjadi kawasan pelestarian alam Taman Nasional Aketajawe Lolobata merupakan kawasan hutan lindung.

Pertimbangan kawasan Aketajawe Lolobata ditetapkan sebagai taman nasional adalah :
1. Sebagai pelindung rangkaian habitat yang lengkap dari dataran rendah sampai pegunungan yang mencakup perwakilan asli dari seluruh jenis habitat darat yang penting di Halmahera, dan mewakili berbagai populasi dari sebagian besar keanekaragaman hayati darat di Maluku Utara.
2. Hutan-hutan di dalam TNAL dapat melindungi daerah resapan air untuk kebutuhan masyarakat, pertanian, industri dan lain-lainnya.

taman nasional manusela

3. Menyediakan tempat perlindungan penting dan gudang plasma nutfah bagi spesies hutan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti sagu Metroxylon spp., buahbuahan asli, kupu-kupu, kumbang dan burung paruh bengkok.
4. Melestarikan populasi sebagian besar spesies burung yang ada di Maluku bagian utara, mencakup empat marga endemik Maluku bagian utara, empat spesies endemik, dan sejumlah subspesies endemik Halmahera.
5. Taman nasional ini akan menyediakan pilihan bagi suku Tugutil untuk meneruskan gaya hidup tradisional mereka dan melestarikan pengetahuan suku ini yang tidak tercatat, termasuk penggunaan tumbuh-tumbuhan yang mengandung obatobatan.

bird conservation semioptera wallaci

 



Potensi di Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Potensi yang terdapat di dalam TNAL adalah potensi flora, fauna, potensi budaya, dan potensi wisata alam. Potensi flora di TNAL terdapat tujuh tipe ekosistem, yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan rawa dataran rendah, vegetasi tebing sungai, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan, dan padang rumput sub-alpin. Ada dua jenis tumbuhan pohon yang dilindungi, yaitu Kenari (Canarium vulgare) dan Agathis (Agathis sp. ).

Fauna di TNAL ditemukan beberapa spesies mamalia, reptilian, amphibi, aves, dan kupu-kupu. Terdapat 34 spesies sebagai mamalia teresterial, 3 spesies endemic yaitu Phalanger sp., Rhinolophus euryotis timidus, dan Hipposideros diadema euotis dan 1 spesies yang dilindungi Ceruus timorensis moluccensis.

Untuk Burung; 217 jenis burung terdapat di Halmahera (24 jenis endemik) dan 4 jenis adalah jenis endemik Halmahera, yaitu mandar gendang (Habroptila walaci), cekakak murung (Tadiramphus diops), kepudang sungu Halmahera (Coracina paruula), kepudang Halmahera (Oriolus phaeochromus). Jenis Reptil; dari 46 jenis reptile, terdapat jenis kadal 3 spesies, yaitu Hydrosaurus werneri, Emoia reimsehisseli, (weweri), Engongylus albofasciatus (mentovaria).

Sedangkan jenis Amfibi; terdapat 7 jenis di Halmahera, 3 jenis adalah jenis endemic Halmahera. Jenis fauna endemic Halmahera lainnya adalah belalang (2 jenis), capung (3 jenis), kupu-kupu raja (Papilio beringi), dan moluska darat (20 jenis).

Potensi budaya di dalam kawasan TNAL terdapat penduduk asli (Suku Togutil) atau komunitas adapt terpencil (daerah enclave) yang belum tercampur dengan penduduk masyarakat pendatang, yaitu yang tinggal di desa TuturTukur, Totodoku, Oboi, Waya, Suo, Tatam, Lili, dan Mabulan. Adat istiadat dan kebudayaan masyarakat ini merupakan satu asset wisata budaya yang penting untuk dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Potensi lainnya yang dapat dijadikan minat khusus adalah wisata alam arum jeram di beberapa sungai, antara lain Sungai Ifis, Sungai Akelamo, Sungai Fumalanga, Sungai Mamawas, air terjun di Sungai Onat dan Sungai Galadangan, panjat tebing, serta trekking.

Akses menuju kawasan.

Taman Nasional Aketajawe Lolobata dapat dicapai melalui Patlean, Bilola, Labi-labi, Subaim, Buli, Miaf, Dorosagu, Akelamo, Weda, Sofifi, Oba, Maba, Payahe, Dodaga. Selain itu alternative rute perjalanan menuju TNAL sebagai berikut :

1. Dari Ternate ke Sidangoli ditempuh dengan kapal fery/speed boat selama 2 jam. Perjalanan diteruskan dengan mobil ke Daru selama 3-4 jam, kemudian ke Subaim atau ke Lolobata dengan perahu motor (long boat) 3-4 jam, lalu dari Subaim ke Buli 3 jam perjalanan dengan mobil atau ojek.

2. Dari Ternate ke Sidangoli ditempuh dengan kapal fery/speed boat selama 2 jam, perjalanan diteruskan dengan mobil ke Tobelo selama 4 jam, kemudian Patlean, Akelamo, Dorosagu, Miaf dan Buli dengan kapal motor selama 1-2 hari perjalanan.

3. Dari Ternate ke Sidangoli dapat ditempuh dengan kapal fery/speed boat selama 2 jam, perjalanan diteruskan dengan mobil ke Dodaga selama 2-3 jam. Lalu menyeberang ke Subaim dengan perahu motor selama 3-4 jam, kemudian ke Buli memakan waktu 3 jam dengan mobil atau ojek.

bird conservation


INFO KEHUTANAN
Jumat, 06 Maret 2009
Indonesia Gagal Manfaatkan Karbon
Senin, 24 November 2008
Menebang Hutan untuk Menyukseskan Program GERHAN
Senin, 17 November 2008
Prospek Pengembangan Ekowisata Kawasan Wisata Alam Laut Pulau Marsegu dan Sekitarnya
Pemanfaatan Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
Pengembangan Cluster Khusus Taman Nasional Manusela Wilayah Kapet Seram
Kehidupan Masyarakat Terpencil Bagian Utara Wilayah Kapet Seram
Sabtu, 16 Agustus 2008
Bintangur Pantai (Callophylum inophylum L )
Sumber Bahan Bakar Alternatif dan Manfaat Lainnya.
Kayu Besi Pantai (Pongamia pinnata (L.) Pierre)
Tumbuhan Sumber Bahan Bakar Alternatif

4. Dari Ternate ke Buli dengan pesawat terbang seminggu sekali, kemudian ke Miaf, Dorosagu, Akelamo dan Patlean dengan kapal motor 3 kali dalam seminggu.

5. Dari Ternate ke Rum dengan kapal fery/speed boat selama 1 jam, lalu ke Soa Siu dengan mobil selama 1 jam, Soa Siu ke Gita dengan perahu motor selama 3-4 jam, Gita ke Payahe dan Weda dengan mobil selama 5-6 jam.

6. Dari Ternate ke Sofifi dengan fery selama 3-4 jam, kemudian dari Sofifi ke lokasi TN Aketajawe Lolobata dengan sepeda motor selama 3-4 jam.

Sumber :

Media Informasi TN Aketajawe Lolobata, Propinsi Maluku Utara.

Mengenal Taman Nasional
acacia nelotica
Invasi Spesies Acacia nilotica pada
Taman Nasional Baluran - Jawa Timur
Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Provinsi Maluku Utara
Taman Nasional Manusela - Provinsi Maluku
Pusat Penyelamatan Satwa
Masihulang Pulau Seram - Provinsi Maluku
Gambar dan Video Fauna - Satwa Indonesia
Fauna Indonesia | Satwa Langka yang Perlu Dilindungi

 

 

HOME
GLOBAL WARMING
INDONESIA FOREST
INDONESIA BIODIVERSITY
CDM IN INDONESIA
MANGROVE FOREST
THE IMPORTANCE OF TREES
FOREST AND ECOLOGY
KIND OF CONSERVATION
KIND OF BIODIVERSITY
HOW PLANTS GROW
FOREST PICTURES
FACEBOOK
PENELITIAN
PAPER / ARTIKEL
KULIAH KEHUTANAN
PERJALANAN
DIARY
GALERI PHOTO
INFO SEPUTAR HUTAN
PROSIDING NFP
KESEHATAN TUBUH
KOTA AMBON
UNIVERSITAS PATTIMURA
TIPS MAHASISWA
BIODATA IRWANTO
PHOTO PRIBADI
FACEBOOK IRWANTO